Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Haru Ibu Penjual Es Tebu

22 Juli 2021   12:18 Diperbarui: 22 Juli 2021   12:37 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: cianjurtoday.com

Tetes air mata ibu penjual es tebu itu bukan sandiwara. Itu airmata yang tulus tanda terharu dan bahagia.

Cari makan semakin susah di masa pandemi, itu kata jujur dari hatinya.. Ketika ditanya baru 5 gelas es tebu dijualnya.

Untunglah hari itu datang Mat Peci dengan isterinya. Mereka menawar es tebu dengan cara tak biasa. Membayar harga hingga limaratus ribu besarnya.

Sang ibu penjual es tebu terpana. Tak pernah terpikir olehnya menerima rejeki sebegitu banyaknya. Ia lalu bersyukur pada Tuhannya. Berterima kasih pada Mat Peci pembelinya.

Tirulah  Mat Peci dengan kedermawanannya. Saatnya rakyat bergerak dengan dermanya. Jangan terlalu menggantungkan diri pada negara. Negara sudah cupet dananya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun