Kekasih sang gadis adalah seorang pujangga. Tak terbilang karya yang sudah tercipta darinya. Tak terkira banyaknya antologi puisi dan karya yang diterbitkan.
Tapi sang gadis tak juga kunjung mengerti  ketika sang lelaki kekasihnya berkata kepadanya tentang perasaan cinta nya kepadanya.
Mungkin karena lelaki kekasihnya pujangga maka banyak kata kiasan yang tak sepenuhnya bisa ia cerna.
Suatu ketika sang lelaki membawakan seikat bunga yang indah warnanya. Sang gadis mengira bahwa sang lelaki hendak menegaskan cinta abadi kepadanya.
Namun kemudian sang lelaki menghilang lama. Maka sang gadis melihat kembali susunan bunga yang dibeikan sang lelaki yang masih segar di vas bunganya.
Rupa-rupanya terselip bunga kamboja di dalamnya. Sebuah bunga yang lazim tumbuh di pusara. Rupa-rupanya itu pesan terakhir sang pujangga yang sudah merasa bahwa ia akan pergi selamanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI