Lelaki itu berbaring gelisah di tempat tidurnya.Â
Malam sudah larut. Bulan sudah memeluk bintang-bintang.Â
Tapi mata sang lelaki enggan terpejam. Merenungkan kisah-kisah sepanjang hari.Â
Dibuatnya neraca antara berbuat baik dan buruk. Â Antara pahala yang diterima karena perbuatan mulia dan dosa yang menghasilkan derita
Tapi entah mengapa derita akibat dosa selalu melebihi pahala akibat perbuatan mulia? Padahal sudah sekuat tenaga ia berusaha.Â
Saat itulah sang nurani berkata.  Karna ia hanya menggantungkan diri pada usaha sendiri  tanpa minta Tuhan campur tangan lewat doa. Â
Dan juga itu kan neraca timbangan manusia. Â Mungkin timbangan Allah yang maha pengasih dan pengampun akan menghasilkan neraca berbeda.Â
Lalu pasrah dirilah dan tenanglah sang lelaki di istirahat malamnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H