Lelaki itu dengan setia menjadi kertas A4  polos sebagai kertas surat. Tiap kali kertas itu  ditulisi pena yang tak lain adalah  kekasihnya.Â
Ada beragam cerita tertulis di sana. Cerita tentang keluh kesah sang wanita soal jalan hidupnya. Ada cerita sederhana tentang makan bersama. Ada cerita gembira ketika si lelaki diterima kerja. Tetapi ada juga pertengkaran karena curiga ada orang ketiga, yang bisa diselesaikan baik-baik saja.Â
Sampai suatu ketika pena itu berhenti menulis di atas kertas surat itu.Â
Rupanya kertas suratnya sudah berganti. Kertas merah jambu yang berhiaskan bunga-bunga. Tentu lebih mahal harganya. Cerita curiga orang ketiga terbukti juga.
Lalu bagaimana nasib kertas surat yang lama? Ternyata ia disobek-sobek dan dibuang di tempat sampah.
Sang pena lebih bahagia tetapi kertas surat lama merana dan tinggal menjadi kisah purba yang menorehkan luka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI