Aku sempat jadi kesayangan dulu. Tiap orang selalu mencariku, baik di perpustakaan maupun di toko buku. Aku sempat dipuji sebagai gudang ilmu. Ada yang mengatakan jendela dunia, sebuah sebutan yang merdu
Tapi tampaknya itu masa laluku. Kini ada pandemi yang sebabkan orang mulai menjauh dariku. Ditambah pula ada informasi dari dunia digital yang menyerbu. Orang mengambil informasi dari jaringan tanpa peduli apakah itu benar atau keliru. Langsung juga disebarkan ke seluruh penjuru.Â
Kini aku tak lebih hanya seonggok kertas berdebu di setiap sudut gedung dan toko buku. Tak tahu sampai kapan deritaku.
Mungkin memang aku harus berubah mengikuti jaman yang melaju. Salah satunya dalam bentuk digital. Untuk itu para pembacaku mungkin butuh waktu.
(Puisi untuk memperingati Hari Buku Nasional 17 Mei 2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H