Lelaki itu sampai sekarang masih menyimpan benda kenangan dari ayah dan ibunya yang telah tiada.
Dari ayahnya ia menyimpan botol yang berisi keringat ayahnya. Ketika menyerahkannya, ayahnya berkata: Nak ingatlah kerja keras ayah dengan memeras keringat untuk mendidik dan membesarkanmu. Juga tirulah ayah untuk selalu bekerja keras dalam hidupmu. Karena kerja keras sama dengan doa yang khusuk.
Dari ibunya ia malah menyimpan dua botol. Satu botol berisi air susu ibunya yang diperas. Dan satunya lagi berisi air mata ibunya tiap kali ibunya menangis. Ibunya juga berpesan: nak ingatlah akan air susu ibu sebagai bukti bahwa ibu selalu menyayangimu. Demikian pula hendaknya engkau harus menyayangi anak dan isterimu. Sedangkan air mata di botol ini sebagai simbol penderitaan dan pengorbanan ibu untukmu. Ibu rela berkurban dan menderita untuk kebahagiaanmu. Pun demikian hendaknya kamu terhadap keluargamu.
Tiap kali lelaki itu menghadapi kerasnya hidup dan masalah keluarga ia selalu memandangi satu botol dari ayahnya dan dua botol dari ibunya itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H