Sepeda mini warna biru itu sudah lama teronggok di sudut gudang.
Biasanya ia rajin mengantar bocah lelaki pulang pergi ke sekolahnya. Tapi sejak pandemi langkahnya terhenti. Ia sebenarnya rindu kembali berjalan. Lebih baik tubuhnya terkena kerikil tajam atau terbakar aspal panas jalanan daripada karatan di rumah saja.
Tapi kemarin ada kabar gembira. Bocah lelaki yang biasa ia antarkan akan kembali bersekolah lagi. Berarti ia akan kembali berjalan-jalan. Jika pagi ia bisa menghirup udara segar pagi meski tak selalu juga jika banyak motor dengan polusi mendahului. Dan jelang sore ketika pulang, ia bisa melihat lagi senja kemerah-merahan di ufuk barat.
Gembira dan bersykurlah ia atas akan terwujudnya asa yang sederhana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H