Ketika suatu saat Isa bertanya kepada para murid tentang siapakah Dia sesungguhnya, berkatalah Simon bahwa Isa adalah sang mesias, sang Isa Almasih. Lalu Isa berkata: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan kudirikan gerejaku dan maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan kuberikan kunci kerajaan surga.
Yesus mengubah nama Simon yang artinya ilalang yang mudah goyah kesana dan kemari terbawa angin menjadi Petrus yang artinya batu karang yang kokoh sekalipun diterjang gelombang dahsyat. Dan Petrus jadi murid kesayangan di samping Yakobus dan Yohanes.
Dalam berbagai hal Petrus konsisten untuk membela Yesus Sang Guru. Termasuk ketika Isa ditangkap dan disiksa serta dibawa ke pengadilan, Petrus sempat mengayunkan pedang memotong telinga sang prajurit.
Tapi itu semua menjadi hancur lebur saat Petrus menyangkal tiga kali bahwa ia adalah murid Isa di depan pembantu dan para prajurit.
Ketegasan dan kegarangan serta kejujurannya luruh sudah. Tapi Ia menyesal dan ingin menebus dosanya dengan kematian lebih ngeri dari Sang Guru. Sumpah itu terpenuhi. Ia mati dengan disalib dengan kepala terbalik. Â Isa juga mengampuninya. Petruslah penerus pertama Isa dan dialah Paus yang pertama.
Demikianlah manusia sangatlah mudah goyah. Jika ada tekanan akan dengan mudah mengingkari sumpahnya, mengingkari Guru, mengingkari orangtua, bahkan Tuhan sendiri. Tapi tak mengapa. Pintu pengampunan Tuhan yang maharahim selalu terbuka asal kita menyadari salah dan dosa kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI