Lelaki dan kekasihnya itu mendesain sebuah rumah yang akan mereka tempati bersama.
Rumah itu sederhana saja. Tak banyak perabotan yang mesti ada.
Hanya perlu sebuah almari untuk menyimpan semua kenangan indah mereka selama bersama.
Juga sebuah dipan sederhana tempat mereka menyatukan cinta mereka setiap malamnya.
Juga harus ada dua pintu.
Satu pintu untuk kebahagian. Yang sempit saja. Supaya kebahagiaan jangan lekas pergi dari mereka.
Satu pintu lagi untuk kesedihan. Pintu itu harus lebar. Supaya kesedihan cepat berlalu jika menghampiri mereka.
Tentu yang tak kalah penting adalah sebuah ruang doa di mana mereka bisa bersyukur atas segla rahmat yang diterima, memohon segala yang diperlukan untuk hidup, dan meminta kepada Tuhan kekuatan untuk menghadapi cobaan hidup yang mungkin akan menerpa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H