Gadis kecil pengemis itu bibirnya kedinginan. Hujan memang tak berhenti sedari pagi. Di emperan toko di Pasar Johar Semarang ia  membawa kaleng kecil yang kosong sambil mengiba belas kasihan pada orang-orang yang berteduh.
Iseng kubertanya: tinggal di mana?
Ia menunjuk: di bawah kolong jembatan itu.
Sahutku lagi: Apa tak punya rumah? Dia menjawab lagi: Dulu punya sekarang disita.
Tanyaku lagi: Mengapa disita?
Ia menyahut: Ayahku ditangkap KPK karena ayahku koruptor. Sekarang masih ditahan dan belum keluar. Ibuku meninggal karena syok. Aku anak tunggal.
Saya tak melanjutkan bertanya lagi. Saya taruh uang seadanya di kalengnya. Ia berlalu dan bergabung dengan kerumunan karena hujan telah reda. Tinggal saya yang termangu dan berpikir: korupsi tak hanya menyusahkan pelaku tapi juga keluarga.