Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Binatang Jalang yang Menunda Kekalahan

14 Maret 2021   00:18 Diperbarui: 14 Maret 2021   00:40 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chairil Anwar. Contoh perjalanan manusia lewat karya sastranya yang terbaca terang.

Ketika muda ia berkata: Aku ini binatang jalang. Dari kumpulan terbuang. Biar peluru menembus tubuhku aku akan tetap meradang menerjang.

Tapi tak bisa ditolaknya kodrat manusia. Ketika semakin tua ia menulis: cemara menderai semakin jauh. Terasa hari akan menjadi malam. Dan di Bait-bait terakhir puisinya itu ia berkata: hidup hanya menunda kekalahan.

Tak ada, sungguh tak ada, yang bisa melawan irama hidup demikian. Tak juga sang penyair yang mencoba gagah dan bertahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun