Chairil Anwar. Contoh perjalanan manusia lewat karya sastranya yang terbaca terang.
Ketika muda ia berkata: Aku ini binatang jalang. Dari kumpulan terbuang. Biar peluru menembus tubuhku aku akan tetap meradang menerjang.
Tapi tak bisa ditolaknya kodrat manusia. Ketika semakin tua ia menulis: cemara menderai semakin jauh. Terasa hari akan menjadi malam. Dan di Bait-bait terakhir puisinya itu ia berkata: hidup hanya menunda kekalahan.
Tak ada, sungguh tak ada, yang bisa melawan irama hidup demikian. Tak juga sang penyair yang mencoba gagah dan bertahan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!