Hai anak dan suami selamilah wanita.
Ada derita di sana. Sembilan bulan, ya sembilan bulan harus menanggung beban berat di perut. Tidur hanya sebentar karena posisi yang tak enak.
Makanpun sering tak bisa karena mual yang berkepanjangan.. Belum lagi sang bayi yang meronta di kandungan yang menciptakan sakit dan derita.
Tapi sang ibu tetap bahagia. Akan ada buah hatinya yang akan menjadi pelipur lara.
Setelah sembilan bulan, akan ada saat bertaruh nyawa. Saat sang buah hati akan ada di dunia. Sakit luar biasa.
Tapi sekali lagi begitu sang permata ada. Semua sakit akan sirna diganti senyum bahagia.
Maka hai putera dan suami tercinta hormatilah senantiasa wanita. Jangan pernah sakiti hatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H