Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Derita dan Bahagia Wanita

12 Maret 2021   09:24 Diperbarui: 12 Maret 2021   09:28 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu hamil (sumber gambar: republika.co.id)

Hai anak dan suami selamilah wanita.

Ada derita di sana. Sembilan bulan, ya sembilan bulan harus menanggung beban berat di perut. Tidur hanya sebentar karena posisi yang tak enak.

Makanpun sering tak bisa karena mual yang berkepanjangan.. Belum lagi sang bayi yang meronta di kandungan yang menciptakan sakit dan derita.

Tapi sang ibu tetap bahagia. Akan ada buah hatinya yang akan menjadi pelipur lara.

Setelah sembilan bulan, akan ada saat bertaruh nyawa. Saat sang buah hati akan ada di dunia. Sakit luar biasa.

Tapi sekali lagi begitu sang permata ada. Semua sakit akan sirna diganti senyum bahagia.

Maka hai putera dan suami tercinta hormatilah senantiasa wanita. Jangan pernah sakiti hatinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun