Lelaki itu merasa bahwa ia hanyalah tangga darurat bagi cinta sang gadis.
Tangga darurat yang hanya digunakan ketika lift cinta sang gadis dengan kekasihnya sedang macet. Tak mengapalah seperti itu. Meski lewat tangga darurat lebih melelahkan dibanding lewat lift tetapi lebih meenyehatkan.
Dari waktu ke waktu sang lelaki berharap lift itu macet selamanya. Tapi entah kapan hal itu terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!