Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Hikmah Pencopotan Pak Terawan: Pengembangan Vaksin Nusantara Berlanjut

20 Februari 2021   22:02 Diperbarui: 20 Februari 2021   22:08 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter Terawan dan Budi Gunadi (sumber gambar: nasional.sindonews.com)

Dokter Terawan telah dicopot sebagai menteri kesehatan dan kini digantikan oleh Pak Budi Gunadi. Ada dua skenario di balik pencopotan ini. Pertama, memang Pak Terawan dicopot oleh Pak Jokowi karena komunikasi politiknya yang kurang baik. Ia lebih cocok sebagai ilmuwan jenius. Ingat bagaimana Pak Terawan berhasil mengembangkan terapi baru untuk penderita stroke.

Atau skenario kedua, memang Pak Terawan yang meminta mundur supaya ia bisa berkonsentrasi sebagai ilmuwan.

Tapi apapun skenarionya, tampaknya memang terbukti bahwa Pak Terawan lebih cocok sebagai ilmuwan. Kini ada berita gembira bahwa vaksin nusantara untuk mencegah Covid19 yang dikembangkannya atas tugas dari Pak Jokowi sudah berhasil dalam uji coba tahap 1 dan hasilnya sudah dilaporkan ke BPOM dan WHO.

Tinggal menunggu tahap 2 dan bila berhasil maka akan bisa segera diproduksi dan divaksinasikan kepada masyarakat. Ini menjadikan Indonesia negara ke 7 yang berhasil memproduksi vaksin sendiri.

Dari beberapa berita tentang virus nusantara maka ada beberapa keistimewaan vaksin nusantara dibanding vaksin yang lain yaitu:

  • Vaksin menimbulkan imunitas seumur hidup. Jadi hanya cukup sekali divaksin.
  • Tidak perlu disimpan di suhu dingin tetapi cukup di ruang biasa,
  • Suntikan juga tidak perlu 2 kali melainkan cukup sekali.
  • Lokasi penyuntikan tidak terlalu dalam yaitu tidak perlu sampai ke otot lengan dengana posisi jarum suntik vertikal, tetapi cukup di bagian lemak sehingga jarum suntik tidak perlu tegak lurus dan tidak masuk terlalu dalam
  • Teknik membuat vaksin juga baru. Tidak seperti teknik yang lama yaitu dengan melemahkan virus tetapi dengan carai orang yang akan divaksin ambil darahnya sebanyak 3 tabung atau 40 CC. Kemudian . darah putih yang telah dipisahkan akan  dimasuki antigen. Seminggu kemudian, darah putih yang berisi antigen dimasukkan ke dalam tubuh orang tersebut.

Dengan kelebihan vaksin nusantara seperti itu maka tidak ada alasan masyarakat untuk menolak divaksin. Jika vaksin nusantara ini berhasil produksi dan pengembangannya maka Pak Terawan layak didaftarkan untuk mendapatkan hadiah Nobel. Dan tentu banyak negara yang kemudian akan berlomba mengimpor vaksin  nusantara ini dari Indonesia. Dan tentu Indonesia juga segera bebas dari covid19.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun