Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki yang Bermimpi Bertemu Tuhannya

18 Februari 2021   22:56 Diperbarui: 18 Februari 2021   23:12 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh. Ketika menengok  masa lalunya lekaki itu selalu termangu dan terpuruk. Sekian jalan berlumpur penuh salah dan dosa sudah ia lalui. Ia bertekad tak akan mengulanginya.

Namun selalu saja mimpi buruk tentang masa lalu itu datang berulang dan itu membuatnya membeku dan kelu. Ia lalu tenggelam pada jurang rasa putus asa yang terdalam. Mungkin memang Tuhan tak berkenan dan akan menghukumnya berdasar masa lalunya.

Sampai suatu malam ia bermimpi bertemu Tuhannya. Ia menangis sejadi-jadinya dan mengakui salah dan dosa masa lalunya. Ia siap jika Tuhan menghukumnya.

Tapi di liar dugaannya Tuhan berkata: Anakku, segala dosamu sudah kulupakan.Aku bahkan tak ingat lagi kamu berbuat dosa dan salah apa. Yang penting jangan berbuat dosa lagi. Tataplah masa depanmu yang masih panjang. Rasa bersalahmu justru akan meembelenggumu tuk berbuat baik bagi sesamamu Teruskanlah hidupmu dengan suka cita , cinta, dan jangan pernah ragu. Aku selalu menyertaimu

Ketika terbangun lelaki itu penuh syukur. Tuhan ternyata bukan penghukum tapi penuh ampun

(Puisi ini sebagai renungan Umaat Nasrani yang menjalani masa prapaskah, masa pertobatan untuk menyambut wafat dan kebangkitan Isa Al Masih)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun