Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Wanita yang Kehilangan Lelakinya

17 Februari 2021   22:33 Diperbarui: 17 Februari 2021   22:57 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita menanti di tepi pantai (sumber gambar: gambarcewekbuatquotes.blogspot.com)

Di gubug reyot di tepi pantai itu, sang wanita selalu memandang ke arah barat menanti lelakinya pulang. Dengan harapan yang kian menipis dan sejuta doa.

Kemarin suaminya pamit melaut untuk mencari ikan dengan teman-temannya. Tetapi hari ini ada kabar dari badan meteorologi bahwa cuaca tidak bersahabat, ombak besar, dan angin sangat kencang.

Sebenarnya ia sudah memperingatkan suaminya untuk tidak melaut. Tapi suaminya menjawab uang tabungan sudah tidak ada. Persediaan beras dan lauknya juga sudah habis. Mau berhutang sudah tak dipercaya karena hutang yang sudah tak terkira.

Di tengah kecemasan yang tinggi dan harapan yang kian menipis, tiba-tiba datang petugas yang megabarkan bahwa perahunya tenggelam dan suaminya ditemukan tewas mengapung di laut.

Sang wanita menangis sepuasnya. Tapi apa mau dikata. Rakyat jelata sudah biasa bertaruh nyawa yang hasilnya tak seberapa. Ketika kehilangan nyawa, tak ada yang tersisa dan menanggungnya, tidak ada asuransi jiwa.

Namun nilai nyawa sang lelaki yang hilang tak terkira di depan yang Kuasa karena ia menuaikan kewajiban luhurnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun