Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Gara-Gara di Wayang Purwa

31 Januari 2021   00:15 Diperbarui: 31 Januari 2021   00:28 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada tiga babak di wayang kulit atau wayang purwa.

Babak pertama, kekalahan kebaikan atau kesatria terhadap kejahatan.

Babak kedua, gara-gara. Bumi seolah terguncang-guncang hebat. Muncullah panakawan: semar, petruk, gareng, bagong yang membuat tertawa.

Babak ketiga, pembalikan. Kebaikan dan kesatria mengalahkan kejahatan. Lalu tancep kayon. Lakon wayang selesai.

Dunia kita saat ini mungkin sedang pada babak gara-gara. Seolah dunia terluka dan terguncang. Tapi mungkin ini juga tanda sudah ada pembalikan. Akibat pandemi, kegiatan terbatasi, polusi terhenti, bumi kembali lestari. Telah terlaksana vaksinasi yang mudah-mudahan menghentikan petaka. Mudah-mudahan pula hidup manusia dan alam semesta pulih seperti sedia kala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun