Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ngesti Pandowo dan Sri Wanito yang Hilang

20 Desember 2020   00:06 Diperbarui: 20 Desember 2020   01:17 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringatlah lelaki itu akan masa kecil di kota kelahirannya Semarang.

Kala itu ia sering menonton wayang orang di dua gedung namanya Ngesti Pandowo dan Sri Wanito. Ayahnya yang sering mengajaknya menonton di dua gedung itu secara bergantian tergantung jadwal.

Cerita Mahabarata yang paling digemarinya. Terkhusus epiode perang Baratayudha. Ketika Pandawa sang kebaikan harus melawan Kurawa sang kejahatan. Pada akhirnya memang Pandawa yang harus menang karena tak lazim dalam semua pertunjukkan kejahatan menang terhadap kebaikan. Tapi baginya yang menarik adalah tokoh abu-abu. Mereka yang ada di pihak kurawa tetapi berhati baik dan terpaksa membela karena hutang budi atau yang lainnya. Misal Sang Adipati Karna yang membela Kurawa sebab tak diakui oleh Dewi Kunti sebagai anak karena hubungan gelapnya dengan Betara Surya dan dibuangnya sang Adipati. Kurawalah yang kemudian memberinya kedudukan istemewa sebagai adipati dan panglima perang.

Tapi kini Ngesti Pandawo dan Sri Wanito tak ada lagi. Tak ada lagi yang menghargai seni tradisional seperti wayang orang. Orang lebih senang menonton film lewat aplikasi digital. Lebih senang super hero dari barat daripada para kesatria di dalam cerita wayang.

Jaman memang sudah berubah. Tak ada tempat lagi untuk rasa sesal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun