Lelaki itu memutuskan pulang ke Semarang setelah sekian lama di negeri seberang.
Ketika menginjakkan kakinya di Semarang dicarinya pohon asam. Dulu ketika pergi, Kota Semarang masih konsisten dengan namanya yang disingkat dari  asem yang arang-arang (Pohon Asam yang jaraknya berjauhan atau jarang). di pinggir-pinggir jalan ketika kecil ia biasa mengumpulkan buah asam yang jatuh di pinggir jalan lalu dibuatnya minuman yang segar. Di pohon-pohon asam itu ia biasa mencari burung-burung dengan ketapel yang dibuatnya sendiri.
Tapi ternyata kini tak dijumpainya pohon-pohon asam itu lagi yang pergi bersama kenangan indah sang lelaki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H