Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki dan Hujan Bulan Desember

16 Desember 2020   13:10 Diperbarui: 16 Desember 2020   13:14 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak seperti biasanya, lelaki itu menyambut hujan bulan Desember dengan letih. Hujan itu tak membawa cerita seri tetapi cerita duka nan sedih.

Kekasihnya tak jadi pulang ke kota ini  karena usahanya di sana sepi pembeli. Sementara lelaki itu tak juga mampu mencari sesuap nasi karena pandemi mengikis semua yang ia miliki.

Tengah merenung menyesali diri, tampak burung pipit menghampiri dan bernyanyi.

Sapa lelaki itu, Hai burung pipit mengapa engkau bernyanyi, bukankah hari ini mestinya engkau bersedih seperti aku ini?

Burung pipit itu menjawab, saya pasrahkan semua pada ilahi. Tak pernah kami menanam tapi bisa makan tiap hari. Tak pernah kami menjahit baju tapi diberi bulu lebih indah dari baju sang permaisuri.

Lalu terbukalah hati sang lelaki akan kuasa ilahi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun