Seorang gadis mungil  terbaring damai di sebuah kamar rumah sakit. Dipeluknya sebuah boneka. Tapi bukan tidur yang ia jalani.
Sejam yang lalu ia pergi untuk selamanya dijemput sang malaikat maut. Iring tangis mama papa dan kakak-kakaknya memecahkan malam yang dingin di rumah sakit itu.
Gadis itu masih murni dan tak ada dosa dan salah yang disandangnya. Yang kejam tak terperi adalah dosa dan kesalahan liyan di tengah pandemi yang justru harus ditanggungnya. Mereka itu tak peduli, aturan pakai masker dan jaga kebersihan tak mereka patuhi.
Gadis mungil itu memang kini telah pergi dengan damai. Tapi ia - jika bisa- ingin menyampaikan sebuah pesan: pandemi itu nyata serta ngeri sdan emoga saya adalah korban terakhir dari ketidakpedulian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H