Lelaki itu memasukkan kenangan di laci meja dikuncinya di kamar rumahnya. Lalu ia pergi meninggalkannya selamanya
Tak hendak dia menoleh dan melihatnya kembali meski itu meninggalkan luka.
Tapi tiba-tiba ada projektor di depannya yang memutar kembali segala kenangan di sana. Sempat ia tergoda tuk kembali tapi mungkin lebih baik memandang ke depan meski masih gelap bayang tapi ada asa di sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!