Sepulang dari luar negeri
tuk mencari sesuap nasi
lelaki itu berbinar nurani sekaligus berdebar hati mengamati dari kejauhan rumah miliknya yang asri
Dengan tergesa ia masuk ke halaman dan berseru memanggil sang pujaan hati
tapi hanya sunyi yang tak terperi
Diketuknya pintu tapi terkunci
diambilnya kunci di tasnya lalu dibukanya pintu kecil
semuanya masih sama, meja ,bangku, tempat tidur, dan almari
tapi kini tak ada siapa-siapa lagi.
Hanya sepucuk surat yang sudah lusuh dan tersobek kecil-kecil
di sana tertulis kalimat"maafkan sayangku aku harus pergi karena aku tak cinta lagi, lagipula tak ada sepiring nasi untuk dikonsumsi"
Lelaki itu terkulai lemas dan bergumam lirih "ah apakah cinta suci dan sejati itu hanya ada dalam mimpi?"