Menteri keuangan Sri Mulyani, baru-baru ini, menegaskan bahwa Indonesia sudah memasuki tahap resesi ekonomi. Resesi ekonomi adalah turunnya semua kegiatan ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi negatif.Â
Tetapi resesi ekonomi belumlah puncak menurunnya kegiatan ekonomi. Puncak penurunan kegiatan ekonomi disebut Depresi Ekonomi yaitu ketika minusnya pertumbuhan ekonomi mencapai angka terbesar.
Masuknya Indonesia ke tahap resesi ekonomi ditandai dengan Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2020 sebesar  minus 5,32%.Â
Menteri keuangan Sri Mulyani memperkirakan negatifnya pertumbuhan ekonom iIndonesia akan berlanjut sampai kuartal III yang diperkirakan sebesar minus 2,9 persen sampai minus 1,1 persen.Â
Sementara secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2020 berada di kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.
Sebelumnya, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand terlebih dahulu masuk dalam resesi ekonomi pada kuartal II 2020.Â
Untuk kawasan Asia Tenggara, hanya Vietnam yang diperkirakan mampu menghindari resesi akibat pandemi Covid-19 ini. Tiga negara lain yang diprediksi kebal dari resesi adalah Tiongkok, Turkmenistan, dan Pakistan.
Sebenarnya resesi hal yang lumrah dalam perputaran kegiatan ekonomi seperti halnya nasib dan kehidupan manusia yang naik turun. Negara-negara di dunia secara serentak pernah mengalami depresi ekonomi pada tahun 1933 an.Â
Indonesia sendiri pernah mengalami resesi ekonomi  yanag dikenal dengan krisis ekonomi yaitu Tahun 1998 yang dampaknya cukup besar dan krisis 2008 yang dampaknya tidak begitu terasa.
Resesi mempunyai dampak negatif, yang paling bisa dirasakan menurunnya pendapatan. Menurunnya pendapatan ini disebabkan berbagai hal, antara lain: di PHK, dikurangi jam kerjanya, atau dipotong gajinya karena  perusahaan melakukan penghematan karena kesulitan dalam memasarkan produknya.
Kiat Menghadapi