Seiring temaramnya surya
dan semilirnya angin malam
tiba-tiba kalbu merindumu ibu
bagai malam yang merindukan bulan
Dulu waktu gelisah melanda dan takut merengut jiwaku
engkau selalu mendekapku, memelukku,Â
dan berbisik bagai gemericiknya air yang menenangkan
Bahkan ketika aku telah dewasa
engkau selalu mendengarkan segala keluh dari peluhku
juga pelabuhan yang tenang bagi gelora jiwaku
Kini engkau telah berada di keabadian
teriring doaku
semoga kekal bahagiamu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!