Saya baru saja menyaksikan Mata Najwa dengan Tema "Kita Belum Menang" (Metro TV, 15/7/2020). Isinya tentang penanganan Covid19 Â yang mengalami hambatan berat dari masyarakat seperti yang disampaikan Najwa Shihab dalam pengantar di acara tersebut. Hambatan tersebut adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan di era normal baru.Â
Masyarakat masih menganggap enteng  Covid19 yang sangat berbahaya. Kedua, banyak kasus pengambilan jenasah secara paksa oleh keluarga pasien yang meninggal akibat Covid19. Mereka menganggap pemakaman korban Covid19 tak manusiawi bahkan melanggar syariat agama.
Kali ini Najwa menghadirkan seorang saksi sekaligus korban Covid-19. Saksi karena akibat terkena Covid19 ia kehilangan sekaligus 4 orang saudaranya yaitu: ayah,ibu,adik, dan ponakan. Korban karena ia sendiri terkena Covid19, sempat dirawat, dan untungnya kembali sehat. Lalu ia mengatakan bahwa Covid19 itu nyata dan sangat berbahaya karena ia sendiri mengalaminya. Ia mengatakan bahwa masyarakat yang menganggap remeh Covid19 mungkin karena belum mengalami sendiri apa yang ia alami. Â
Saksi berikutnya adalah seseorang yang mengambil paksa jenasah keluarganya yang merupakan korban Covid19. Ia tidak percaya dengan protokol pemakaman jenasah korban Covid19 yang dilakukan oleh Rumah sakit. Ia mengatakan bahwa jenasah korban Covid19 kalau ditangani oleh Rumah Sakit maka tidak ditangani secara baik dan sesuai syariat agama.Â
Setelah itu Najwa melakukan klarifikasi ke pihak rumah sakit yang menyatakan bahwa protokol pemakaman jenasah korban Covid19 tetap memperhatikan berbagai hal seperti jenasah biasa termasuk dalam hal syariat agama. Jadi membangun rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan rumah sakit dalam menangani jenasah Covid19 sangatlah penting diperkuat dengan melakukan sosialisasi lebih masif.
Berdasarkan kedua kesaksian tersebut maka dapat ditarik dua kesimpulan. Pertama, kesaksian korban Covid19 akan lebih mengena dan penting dibandingkan berbagai nasehat tentang begitu berbahayanya Covid19.Â
Sehingga mungkin penting dalam setiap siaran pers oleh Gugus Tugas Covid19, ada baiknya diselingi dengan penuturan pengalaman para korban Covid19 baik yang sakit kemudian sembuh maupun yang tidak sakit tetapi sanak keluarganya terkena Covid19 baik yang kemudian sembuh maupun yang meninggal. Ini akan memberikan gambaran nyata bagi masyarakat tentang begitu berbahayanya Covid19.
Kedua, membangun rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan rumah sakit juga sangat penting terutama dalam penanganan jenasah korban Covid19. Caranya dengan melakukan sosialisasi tentang hal ini secara masif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H