Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perlu Audit Komprehensif Penyebab Kecelakaan Lion Air

7 November 2018   19:47 Diperbarui: 7 November 2018   20:03 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Informasi yang beredar sesudah terjadinya kecelakaan, pesawat Lion Air yang jatuh merupakan pesawat jenis baru yang irit bahan bakar, pencemaran udara yang diimbulkan juga lebih kecil, serta otomatisasi mesin yang lebih canggih.

Maka banyak orang kemudian mempertanyakan pesawat secanggih dan seefisien itu kok masih bisa kecelakaan? Berarti mungkin faktor lain yang menyebabkannya dan kita masih menunggu hasil investigasi KNKT untuk tahu penyebab sebenarnya dari kecelakaan pesawat tersebut.

Pengurangan pelayanan makanan dan minuman kepada penumpang, menurut penulis, juga tidak membahayakan bagi keselamatan penumpang. Penumpang memaklumi mereka membayar murah jadi mereka tidak mendapatkan makan dan minum untuk penerbangan jarak pendek.

Untuk strategi membayar SDM  yang terkait dengan penerbangan yang lebih rendah, akan ada pengaruh tetapi tidak langsung. Dengan gaji dan upah yang lebih rendah mungkin para awak pesawat mungkin akan melayani para penumpang dengan seadanya.

Barangkali akan berbahaya kalau pilot, misalnya, akan mengemudikan pesawat dengan seenaknya. Tapi kemungkinan strategi ini kecil karena ada standar gaji dan upah untuk awak pesawat yang tidak akan gampang dilanggar oleh maskapai penerbangan.

Sedangkan strategi yang berbahaya bagi penumpang adalah strategi memotong jalur penerbangan sehingga menjadi lebih pendek untuk menghemat bahan bakar, memotong biaya perawatan, dan memotong biaya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM di bidang penerbangan.

Memotong jalur penerbangan dulu pernah dilakukan oleh Pesawat Adam Air yang kemudian memang berakibat fatal karena kemudian tak terdeteksi radar dan tersesat serta hilang dan tak berhasil ditemukan lagi. Cara ini mungkin sekarang tak berani lagi dilakukan oleh maskapai karena pengawasan makin diperketat dalam hal teknis penerbangan termasuk mengawasi jalur penerbangan.

Strategi memotong biaya perawatan juga jamak dilakukan. Namun dalam kasus Pesawat Lion Air yang mengalami kecelakaan hal tersebut tidak mungkin karena merupakan pesawat baru. Tetapi mungkin biasa dilakukan oleh maskapai lain dengan pesawat yang lama.

Strategi berikut yang juga berbahaya adalah memotong biaya untuk pelatihan peningkatan kompetensi SDM penerbangan. Maskapai Lion Air pernah tercoreng terkait kompetensi SDM-nya.

Kejadian pilot dan kru Lion Air nomor penerbangan Lion Air JT 297 tujuan Pekanbaru-Jakarta yang memberikan mikrofon pesawat kepada aktivis Neno Warisman yang lepas landas dari Bandara Sultan Syarif Kasim II (25/8/2018), juga menguatkan hipotesis bahwa awak pesawat Lion Air di pesawat itu tidak kompeten.

Neno Warisman meminta izin menggunakan alat public announcement (PA) karena ingin menyampaikan sesuatu kepada penumpang lain. Pilot dan copilot pesawat mengizinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun