Banyak yang menyatakan bahwa pidato perdana Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta sebagai sebuah kesalahan atau blunder. Saya awalnya juga setuju dengan pendapat itu, tetapi setelah berpikir lebih serius saya sampai pada kesimpulan bahwa Anies tidak melakukan blunder atau kesalahan. Ia adalah seorang Doktor lulusan Universitas luar negeri. Mana mungkin ia asal bicara. Pidato Anies sudah terkonsep, dan kemungkinan pengkonsepnya adalah dari 2 (dua) partai pendukungnya yaitu PKS dan Gerindra.
Anies sedang memainkan peran sebagai korban (Play Victim). Ia sengaja melontarkan kata "pribumi" untuk memancing keributan dan kemarahan. Tapi nanti ia akan meluruskan dengan mengatakan bahwa harus dilihat konteksnya (ini sudah dikatakannya dan juga dibela oleh JK). Maka kemudian ditimbulkan kesan bahwa yang mem bully Anies adalah anti pribumi dan anti islam.
Selanjutnya setting itu akan diteruskan sampai Pilpres 2019 untuk melawan Jokowi. Dikesankan Jokowi anti pribumi (atau pro kolonial dan asing serta non pribumi). Skenario ini juga pernah dimainkan ketika Pilpres 2004 yang menyebarkan kesan Jokowi keturunan China dan pro Komunis, tapi kemudian gagal.
Jokowi dan Tim Ahlinya harus mewaspadai hal ini, dan sikap Jokowi sudah tepat dengan tidak banyak mengomentari pidato Anies.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H