Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Membuat Orang Rela Bayar Pajak?

8 April 2016   09:58 Diperbarui: 8 April 2016   10:51 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Topik yang sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini adalah soal nama-nama orang ternama di dunia termasuk di Indonesia yang tercantum dalam apa yang kemudian dikenal sebagai "Panama Papers". Intinya nama-nama tersebutr menggunakan jasa perusahaan di Panama untuk "mencucui" uang dengan tujuan antara lain menghindari pajak.

Ada kenyataan yang tak terbantahkan bahwa jika disuruh memilih maka orang tidak akan suka untuk membayar pajak. Jika dihadapkan pada pilihan membayar pajak atau tidak maka pastilah memilih tidak membayar pajak.

Namun pajak bagaimanapun sangat dibutuhkan untuk jalannya pemerintahan dan pembiayaan pembangunan ekonomi. Lalu bagaimana supaya orang tertarik bayar pajak khususnya di Indonesia? Berikut beberapa kebijakan yang bisa diambil dan mungkin sudah diambil oleh pemerintah.

Pertama, meyakinkan wajib pajak bahwa pajak yang dibayar memang benar-benar digunakan untuk pembiayaan pembangunan. Hal ini sudah ditempuh pemerintah dengan kampanye di baliho atau spanduk di mana-mana antara lain misalnya di jembatan ada tulisan "Jembatan ini dibangun dari pajak yang anda bayar". Di luar negeri, manfaat pajak yang dibayar ini katanya terlihat jelas. Di negara-negara bagian yang pajaknya rendah maka infrastrukturnya jelek dan jika tarif pajak lokalnya tinggi maka infratsrukturnya bagus.

Kedua, menindak tegas kasus-kasus korupsi pajak. Penindakan itu hendaknya tidak hanya pada petugas pajaknya tetapi juga pengusahanya. Saya termasuk yang tidak setuju dengan Amnesti Pajak yang UU nya baru digodok. Jika pengusaha ditoleransikan untuk mendapat pengampunan pajak maka ia akan menunggu sampai diberikan pengampunan berikutnya.

Ketiga, intensifkan untuk mengejar para pembayar pajak yang selama ini menghindar dari kewajibannya.

Keempat, berilah penghargaan kepada para pembayar pajak yang patuh. Selama ini sering yang diberikan penghargaan adalah para wajib pajak yang membayar pajak terbesar tetapi bukan yang terpatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun