Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Kritik Terhadap Pertalite Sebagai Pengganti Premium

19 April 2015   22:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertamina mulai bulan Mei 2015 akan secara bertahap menghapus premium dan mengganinya dengan BBM jenis baru yang disebut Pertalite. Pertalite ini mempunyai oktan 90. Berarti di atas premium yang beroktan 88 tetapi di bawah pertamax yang beroktan 92. Harga Pertalite ini direncanakan Rp 8.000 - Rp 8.300 per liter.

Ada beberapa kritik terhadap rencana ini. Pertama, kilang penyulingan minyak yang dimiliki Pertamina saat ini sudah tua sehingga untuk menghasilkan Pertalite tidak akan mampu. Sehingga harus ada kilang baru. Itu artinya dibutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan Pertalite. Kedua, harga Pertalite mendekati Pertamax sehingga pengguna Pertamax akan beralih ke Pertalite. Ini tentu membuyarkan kebijakan pemerintah untuk mendorong penggunaan BBM yang pro lingkungan. Ketiga, alasan penggantian premium sendiri dinilai banyak pihak tidak tepat. Alasan utama penggantian premium adalah karena tidak ramah lingkungan. Tetapi negara-negara maju seperti AS, Rusia, Brasil, tetap menggunakan premium. Keempat, alasan menghilangkan premium karena di sana sarang mafia juga terasa aneh. Ibaratnya untuk mengusir sakit kepala maka ya justru kepalanya yang dihilangkan bukan sumber sakit kepalanya.

Jadi penggantian premium dengan pertalite masih menyisakan sejumlah tanya sehingga kalau cepat-cepat dilakukan apakah hasilnya akan baik?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun