Mohon tunggu...
Dr. Nugroho SBM  MSi
Dr. Nugroho SBM MSi Mohon Tunggu... Dosen - Saya suka menulis apa saja

Saya Pengajar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip Semarang

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tahun 2015, 4 Pulau Defisit Air Jika Tak ada Partisipasi Masyarakat

20 April 2015   08:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang tahu bahwa air bersih merupakan kebutuhan penting bahkan mungkin terpenting bagi mahluk hidup. Namun pertumbuhan penduduk yang cepat, cepatnya laju kegiatan ekonomi dan kurangnya kesadaran masyarakat dan dunia usaha untuk melestarikan sumber air membuat empat pulau di Indonesaia di tahun 2015 ini mengalami defisit atau kekurangan air bersih. Keempat pulau itu adalah:

1.Di Pulau Jawa, dengan ketersediaan air sebesar 38.569 juta meter kubik/tahun, maka kebutuhan air pada tahun 2015 akan mencapai 164.672 juta meter kubik/tahun atau defisit sebesar 134.103 juta meter kubik/tahun.

2.Sulawesi, dengan ketersediaan air sebesar 34.788 juta meter kubik/tahun, di tahun 2015 kebutuhan air akan menjadi 77.305 juta meter kubik/tahun atau defisit sebesar 42.518 juta meter kubik/tahun.

3.Pulau Bali, dengan ketersediaan air hanya sebesar 1.067 juta meter kubik/tahun, maka di tahun 2015 akan menjadi 28.719 juta meter kubik/tahun atau defisit hingga 27.652 juta meter kubik/tahun.

4.Nusa Tenggara Timur, dengan ketersediaan air sebesar 4.251 juta meter kubik/tahun, maka di tahun 2015 kebutuhan air akan menjadi 8.797 juta meter kubik/tahun atau defisit sebesar 4.546 juta meter kubik/tahun.

Untuk mengatasi defisit tersebut maka partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga agar ketersediaan air bersih tetap ada di Indonesia. Beberapa bentuk partisipasi masyarakat untuk menjaga ketersediaan atau pelestarian air bersih adalah:

1.Menyadari bahwa air bersih bukanlah benda yang jumlahnya tak terbatas seperti yang dipahami selama ini. Oleh karena itu penggunaannya pun harus diirit. Di beberapa negara bahkan pemerintahnya membatasi penggunaan air ini dengan kebijakan nyata misal hanya boleh mencuci mobil sekali seminggu

2.Untuk menjaga kelestarian sumber air maka masyarakat hendaknya menjaga agar limbah rumah tangga tak terlalu banyak. Sekarang ini sudah berkembang berbagai kerajinan yang mendaur ulang sampah, misalnya sampah bungkus plastik menjadi tas yang cantik. Selain menjaga mutu sumber air, daur ulang sampah ini juga mendatangkan pendapataan tambahan bagi rumah tangga

3.Daur ulang air juga sangat membantu untuk mengurangi kebutuhan air bersih. Cara sederhana daur ulang ini misalnya adalah memanfaatkan air limbah rumah tangga untuk beternak lele.

4.Masyarakat juga bisa ikut menjaga sumber air dengan menjaga kelestarian hutan dan tanaman-tanaman yanag ada. Bahkan bisa ikut berpartisipasi menanam pohon agar bisa menangkap air hujan dan menjadikannya sumber-sumber air baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun