Debby Rhoma putri raja dangdut Rhoma Irama (mantan artis cilik yang terkenal dengan lagu "papa genit")mungkin kesal dengan PKB dan Jokowi karena ayahnya kalah elektabilitasnya. Saking kesalnya dia mengeluarkan komentar bahwa
"PKB Partai Islam, Kenapa Tak Berakhlak"
dan komentar tersebut langsung mendapat tanggapan dari masyarakat. Kalau dari sisi seorang anak wajar jika dia kesal dengan PKB yg dianggap hanya memperalat ayahnya dalam mendulang suara di Pileg kemarin dan kemudian meninggalkannya begitu saja. Tetapi hal tersebut sebenarnya sudah banyak diprediksi oleh pengamat bahwa sejauh apapun PKB melangkah dlm Pileg, ujung2nya bukan Rhoma yg akan diajukan. Tetapi komentar tersebut masih dalam taraf wajar menurut saya karena memang PKB merugikan ayahnya.
Yang kurang wajar menurut saya adalah statusnya di FB yg menyinggung soal Jokowi,
"Jika Joko Widodo nyapres & jika tidak ada Rhoma Irama dalam bursa capres 2014 saya bertekad untuk PINDAH DARI JAKARTA, & jika Joko Widodo terpilih menjadi Presiden 2014 maka saya bertekad untuk PINDAH NEGARA Sebagai warga Jakarta berharap mempunyai Gubernur yang istiqomah, yang komit dengan janjinya memimpin Jakarta setidaknya 1 periode, bukan 1/2 atau 1/4 periode... ."
Dlm kaitan Jokowi sebagai Capres apa kaitan Rhoma dng Jokowi??? apakah memang sebegitu dendamnya Rhoma dan keluarganya terhadap Jokowi. Karena kalau dilihat yg mengecewakan Rhoma adalah PKB bkn Jokowi karena partai saja berbeda ditambah lagi pada waktu Pilkada DKI kemarin bukankah Rhoma mendukung Foke bukan Jokowi?? apakah karena kekalahan waktu Pilkada kemarin yg masih membekas sehingga tidak hilang2 rasa kesalnya pada Jokowi sampai sekarang?
Nah sekarang yg menarik patut ditunggu realisasi ucapan tersebut, apakah Debby Rhoma berani pindah warga negara jika nanti Jokowi menang dlm Pilpres? karena sebagai umat beragama, bahkan ayahnya sering mengisi kotbah, Debby pasti tahu bahwa apa yg dia ucapkan termasuk janji yg harus ditepati jika ketentuan yg dia sebutkan terpenuhi. Jika tidak maka dia bisa dianggap sebagai orang yg "MUNAFIK" karena tdk sesuai antara perkataan dan perbuatan.
Pelajaran yg bisa kita ambil dari kasus Debby, kita harus lebih berhati2 dlm mengeluarkan statement karena jika tidak hati2 maka akan menjadi bumerang bagi kita sendiri.
Selamat siang semua kompasioner....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI