Mohon tunggu...
Nugroho Angkasa
Nugroho Angkasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Toko Online di Dapur Sehat dan Alami, Guide Freelance di Towilfiets dan Urban Organic Farmer. Gemar Baca dan Rangkai Kata untuk Hidup yang lebih Bermakna. Blog: http://local-wisdom.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peresmian Cak Nur Memorial Hall

9 Oktober 2010   17:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:34 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sabtu (14/1/2006) saya merasa beruntung menjadi saksi peresmian Griya Indonesia Jaya dan Cak Nur Memorial Hall di Komplek Perkampungan Rakyat Indonesia yang lintas suku, agama, ras, dan golongan: One Earth One Sky One Humandkind Ciawi, Bogor, Jawa Barat.

Bangunan dua tingkat tersebut akan dipakai sebagai kantor pusat National Integration Movement (NIM). Tempat berkarya menyuarakan semangat persatuan serta nilai inklanusifitas yang dulu pernah digaungkan oleh almarhum Nurcholis Madjid.

Turut hadir dalam peristiwa bersejarah itu Prof. Dr. Budi Susilo (Dirjen Potensi Pertahanan Departemen Pertahanan) beliau mewakili Menteri Pertahanan RI, Juwono Sudarsono yang sedang kurang enak badan. Selain itu, turut hadir Ibu Omi (Istri Cak Nur) beserta kedua anaknya. Tamu VIP lainnya ialah Deputi IV Kementrian Polkam, Bapak Sudharmadi, Bapak Utomo Dananjaya, dan last but not least Gus Dur.

Selaku tuan rumah adalah National Integration Movement (NIM), kebetulan tanggal 14 Januari 2006 merupakan hari ulang tahun yang ke 16 Yayasan Anand Ashram (berafiliasi dengan PBB), paguyuban spiritual lintas agama yang didirikan oleh Anand Krishna.

Dalam sambutannya tokoh humanis lintas agama tersebut mengatakan mengatakan, "Cak Nur adalah sebuah pandangan, falsafah, dan harapan...oleh sebab itu jiwa, kesadaran, dan visi beliau tak pernah mati. Kini kita dapat berkumpul di tempat ini karena kita mempunyai ikatan yang kuat pada Ibu Pertiwi, mari kita senantiasa mengukuhkan dan memperbaharui komitmen untuk berjuang, berbakti bagi Ibu Pertiwi demi terwujudnya Indonesia Jaya"

Cak Nur Memorial Hall berhiaskan berbagai ornamen dari berbagai tradisi agama. Terdapat berbagai Kitab Suci di sana. Semua itu adalah saran untuk mengingatkan walau berbeda jalan toh kita menyembah DIA yang satu adanya.

Lokasi tempat indah tersebut berada dekat dengan Alam. Tepatnya di atas Bukit Pelangi, sehingga kita dapat merasa lebih dekat dengan Ibu Bumi. Cuaca yang lebih sejuk niscaya membuat kita lebih bersemangat berkarya demi kebangkitan dan kejayaan Indonesia.

Sharing dari Ibu Omi

Di lingkungan keluarga almarhum Cak Nur adalah seorang ayah yang baik. Beliau senantiasa
mendidik putra-putrinya agar bersikap inklusif dan menghargai perbedaan terutama agama. Cak Nur
menyarankan mereka untuk mengapresiasi semua agama dan kepercayaan. Misalnya dengan membaca semua kitab suci agama, sehingga semangat pluralisme sungguh sunguh dipraktikkan dalam keseharian. Tentunya di mulai dari rumah sendiri.

Permasalahan kebangsaan kita ibarat lingkaran setan yang sulit untuk dibenahi, sering Ibu Omi mengungkapkan secara jujur rasa pesimis ini pada suami tercinta. Namun Cak Nur selalu menandaskan, "... justru karena bentuknya seperti lingkaran setan kita mudah memutusnya. Kita bisa memulainya dari mana saja, dari sudut (angle) manapun."

Ada juga ulasan dari Pak Budi Susilo, utusan Menteri Pertahanan RI. Beliau menjelaskan 2 tipe ketahanan Nasional. Pertama lewat militer, tapi kita tak akan bisa mengamankan seluruh wilayah kepulauan Nusantara yang begitu luas melulu lewat kekuatan militer. Cara yang terbaik adalah dengan membangkitkan semangat bela negara di dada setiap penduduk Indonesia. Ini yang disebut pertahanan non militer alias pertahanan budaya.

Ibu Norma Slamet Harsono yang sempat berguru pada Cak Nur di Universitas Paramadina juga mempersembahkan sebuah puisi "Madrasah Sang Guru" berisi sharing pengalaman semasa belajar nilai-nilai pluralitas dari Sang Guru Bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun