[caption id="attachment_166630" align="aligncenter" width="442" caption="Bapak Anand Krishna dalam acara Open House di AKIC Solo"][/caption]
Surakarta - Pada Kamis (15/3) malam cuaca begitu bersahabat. Langit bertabur bintang, semilir angin bertiup sepoi-sepoi. Saat itu, Anand Krishna Information Center (AKIC) Solo menggelar Open House bersama Bapak Anand Krishna dari Jakarta. Tepatnya di Jalan. Dworowati No.33 Sidokare, Surakarta.
Pak Anand dikenal sebagai seorang humanis, aktivis spiritual, dan penulis produktif 140 buku lebih. Tepat pukul 19.00 WIB Ibu Suryaning Dewanti Sudharmadi selaku MC membuka acara dengan menyapa 200 peserta yang hadir. Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata (STIP) Sahid Solo tersebut mengucapkan terimakasih. Sebab para hadirin bersedia meluangkan waktu untuk mencicipi latihan meditasi di AKIC Surakarta ini.
[caption id="attachment_166646" align="aligncenter" width="300" caption="Ibu Suryaning Dewanti Sudharmadi "]
Kemudian tanpa berpanjang lebar, Bu Ning mengajak seluruh peserta memejamkan mata. Alunan lagu persembahan Grup Musik Anand Krishna Center (AKC) Joglosemar menggema di seluruh ruangan hingga ke halaman depan.
"Slamat datang Cinta...
Slamat datang Kasih...
Cinta yang meraja...
Kasih yang abadi..."
Bapak Anand Krishna mulai berdialog dengan para peserta. Antara lain berisi wejangan seorang pujangga. Menurut beliau, terdapat 3 macam diri manusia. Pertama, diri kita menurut orang lain. Ada orang memuji, kita senang, tapi kalau ada orang mencaci-maki, kita bersedih hati. Artinya, kita masih dikendalikan oleh orang lain.
Kedua, diri menurut diri kita sendiri. Kita cenderung merasa paling hebat dan paling benar. Sehingga bisa memaksa orang lain dan enggan mendengarkan pendapat pihak lain. Ketiga, diri kita yang sejati. Inilah jiwa yang perlu kita temukan dengan meniti ke dalam diri.