Mohon tunggu...
Nugroho Angkasa
Nugroho Angkasa Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pemilik Toko Online di Dapur Sehat dan Alami, Guide Freelance di Towilfiets dan Urban Organic Farmer. Gemar Baca dan Rangkai Kata untuk Hidup yang lebih Bermakna. Blog: http://local-wisdom.blogspot.com/.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadikan Ratu Boko sebagai Wahana Wisata Budaya Spiritual

31 Agustus 2012   02:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:06 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coretan ini menjadi Juara Harapan dalam Lomba Penulisan Jurnalistik Komplek Kraton Ratu Boko http://www.bumn.go.id/borobudur/publikasi/pengumuman/pengumuman-pemenang-lomba-fotografi-penulisan-jurnalistik-ratu-boko/.

Selamat pada para pemenang serta peserta lain yg telah turut berpartisipasi. Terimakasih kepada panitia dan dewan juri. Pada Mas Prabu Dennaga matur nuwun juga telah mengijinkan foto cantik jepretannya dipajang di Kompasiana. Serta pada Bapak Anand Krishna atas inspirasi mendalam dan gagasan brilian utk majukan wisata budaya spiritual di Indonesia.

[caption id="attachment_197567" align="aligncenter" width="604" caption="Full Moon in Ratu Boko by Prabu Dennaga, source: http://500px.com/photo/13284245?_t=1346934466"][/caption]

“Jogja-Jogja tetap istimewa, istimewa negerinya, istimewa orangnya… Jogja-Jogja tetap istimewa, Jogja istimewa untuk Indonesia…”

Refrain tembang Jogja Hip-hop Foundation (JHF) ini begitu membius telinga pendengar. Kelompok rapper muda yang njawani tersebut semula biasa manggung dari kampung ke kampung. Hebatnya kini “Jogja Istimewa” dinikmati pula oleh warga ibukota dan bahkan penduduk dunia. Videonya sudah ditonton setidaknya 312,659 kali di http://www.youtube.com/watch?v=F18vJTtX_Ns&feature=related.

Jogja memang istimewa bukan? Kota Gudeg tercinta menawarkan pengalaman selaksa makna. Aneka jenis wisata tersaji di sini. Mulai dari menikmati keindahan alam berupa gunung Merapi dan pantai Parangtritis, menyelami misteri budaya Jawa, menyantap hidangan sembari lesehan di Malioboro, sampai mengagumi kemegahan candi-candi peninggalan leluhur kita.

Salah satu destinasi wisata yang sayang untuk dilewatkan ialah Candi Ratu Boko. Sebuah lanskap arkeologi berupa kompleks kraton raja Mataram Kuno seluas 2500.000 m2. Konon Raja Rakai Panangkaran dari Dinasti Syailendra membangunnya pada tahun 746-784 M. Jadi kalau dibandingkan dengan Candi Prambanan dan Borobudur, umurnya relatif lebih tua.

1346379423503513163
1346379423503513163
Gapura Kala Senja, sumber foto: Dokumen Pribadi

Kraton Ratu Boko memiliki gerbang yang megah dan indah. Bahannya terbuat dari batu andesit hitam. Ada 2 gapura masih berdiri kokoh hingga kini. Yang pertama berukuran panjang 12,15 m x lebar 6,9 m x tinggi 5,05 m. Di sini ada 3 pintu masuk. Sedangkan gapura kedua berukuran  lebih jumbo,  panjang 18,6 m x lebar 9 m x tinggi 4,5 m. Di gapura ini ada 5 pintu masuk.

Gapura raksasa tersebut acapkali dipakai sebagai latar belakang foto prewedding calon pasangan pengantin. Terutama saat mentari beranjak pulang ke peraduannya di ufuk barat. Kombinasi warna jingga dan biru kian menambah kesan romantis.

Di kompleks Kraton Ratu Boko ini juga terdapat peninggalan berupa Lingga-Yoni. Simbol Yoni (kelamin perempuan) terpahat di dinding pintu masuk Gua. Sedangkan, lambang Lingga (kelamin laki-laki) menonjol di dasar kolam. Sejatinya, kombinasi unsur Yin dan Yang ini merupakan representasi proses peningkatan kesadaran manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun