Mohon tunggu...
Kukuh Tri W N
Kukuh Tri W N Mohon Tunggu... Programmer - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Produk Olahan Makanan Beku Seafood Hasil dari Kegiatan KKN Mahasiswa Universitas Jember

12 Agustus 2020   13:08 Diperbarui: 12 Agustus 2020   13:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN (Kuliah Kerja Nyata) ialah kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa. Namun, karena terkendala oleh adanya pandemi Covid-19 yang tengah berlangsung, Universitas Jember mengambil kebijakan dengan mengganti kegiatan KKN yang biasanya dilakukan di desa binaan Universitas Jember dilaksanakan secara mandiri di desa masing-masing peserta. Dengan mengusung tema "Back to Village", sebanyak 3.997 mahasiswa serentak melakukan KKN mandiri dengan periode dari tanggal 1 Juli 2020 hingga 14 Agustus 2020.

Terdapat beberapa tematik yang disediakan oleh Universitas Jember, yaitu Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid19, Program Inovasi Teknologi/Informasi dalam Penanganan Covid19, Program Pemberdayaan Bumdes/Jaringan Pengaman Desa Penanganan Covid19, Program Inovasi Pendukung Pembelajaran Anak Sekolah Saat Covid19, dan Program Kemanusiaan Pencegahan Covid19. Beberapa tematik tersebut diambil berdasarkan urgensi pandemi yang terjadi.

Salah satu mahasiswa Universitas Jember, Rachel Nafthali Zahra Suhut yang mengikuti kegiatan KKN Universitas Jember "Back to Village" 2020 tengah mengambil tematik Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid19. Dengan dosen pembimbing lapangan drg. Agustin Suci Wulan Dharmayanti, ia melakukan kegiatan KKN di Klatak, Kalipuro, Banyuwangi.

Pada saat awal penerjunan, Rachel melakukan observasi dan melihat warga di sekitar tempat tinggalnya cukup mengalami kesulitan pada saat pandemi. Ia melihat ada seorang warga yang terdampak oleh adanya Covid19. Pada hari biasa, warga tersebut menjadi pemasok bahan baku hasil laut ke pabrik yang berlokasi di daerah tersebut. Namun, pabrik tersebut berhenti beroperasi karena terhalang oleh adanya pandemi. Hal tersebut menjadikan bahan baku yang seharusnya diolah di pabrik menjadi terhenti di gudang milik warga tersebut. Terlebih lagi, bahan baku yang warga tersebut miliki tidak bisa dijual di pasar karena beberapa faktor seperti harga dan beberapa hal lainnya.

Merujuk pada tematik yang Rachel ambil, ia mencoba berdiskusi dengan warga sasaran yang ia temui untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Agar, bahan baku tidak terhenti di gudang begitu saja, Rachel dan warga sasaran setuju untuk mengolah bahan baku tersebut menjadi olahan makanan beku. Melihat fasilitas yang ada pada gudang milik warga sasaran yaitu, beberapa pendingin berukuran 1000L yang mampu menunjang pengolahan produk tersebut, akhirnya mereka melakukan produksi rumahan.

Kendala yang juga hadir dalam kegiatan KKN tersebut adalah, pemasaran produk yang terbatas akibat Covid19. Rachel berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan memasarkan produk secara online. Karena, cost yang dikeluarkan lebih sedikit dan jangkauan yang lebih luas. Namun, warga sasaran yang ia bina tidak begitu pandai dalam mengoperasikan gadget. Lalu, Rachel menyusun program kerja yang sesuai dengan warga sasaran yang ia bina untuk mencapai tujuan utamanya yaitu, mengolah bahan baku agar menjadi produk yang nilai jual dan memasarkan produk tersebut di tengah pandemi.

Setiap minggunya, secara bertahap Rachel dan warga sasaran bekerja sama dalam menjalankan program kerja yang sudah dirancang. Dimulai dari pelatihan pembuatan logo, social medias, toko online di e-commerce, dan beberapa sampel untuk dijadikan bahan foto atau video. Selain itu, Rachel juga membantu dalam hal pemasaran secara digital, teknik promosi, serta maintaining social medias dan toko online yang sudah dibangun. Dengan bantuan dan saran dari dosen pembimbing lapangan, Rachel dan warga sasaran perlahan-lahan mulai mecapai tujuan yang dirancang.

Seluruh kegiatan KKN seperti yang Rachel lakukan, diwajibkan untuk dilaporkan di website yang disediakan oleh Universitas Jember. Website tersebut memiliki fitur-fitur yang menunjang kegiatan KKN, bebrapa fitur tersebut ialah Berita Desa, yaitu fitur yang berisi artikel mengenai keadaan KKN tiap mahasiswa, selain itu ada fitur Kelas, yaitu fitur yang berisi pelatihan yang dilakukan oleh mahasiswa. Selain itu, mahasiswa menggunakan platform Google Classroom untuk melaporkan kegiatan mingguan serta mendapat evaluasi dari masing-masing dosen pembimbing lapangan. 

Untuk dokumentasi berformat video, mahasiswa diwajibkan untuk mengunggah hasil kegiatan KKN masing-masing di platform Youtube. Diharapkan dengan adanya kegiatan KKN "Back to Village" Universitas Jember 2020 dapat membantu meringankan dampak dari adanya Covid19 dengan mengabdi kepada daerah masing-masing mahasiswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun