RSI BANJARNEGARA - Dokter spesialis kulit dan kelamin RSI Banjarnegara, Jawa Tengah dr Indranila Kurniasari SpKK menyatakan, faktor yang berperan dalam memicu pertumbuhan jamur Malassezia yang merupakan jamur penyebab panu (Pitiriasis versikolor) adalah udara yang panas dan lembab, produksi keringat yang berlebih, kulit berminyak, gangguan sistem pertahanan tubuh, atau perubahan hormonal.
"Pitiriasis versikolor atau penyakit panu merupakan salah satu jenis infeksi jamur yang paling sering ditemui di permukaan kulit dan disebabkan oleh jamur Malassezia. Jamur yang normalnya tidak berbahaya ini dapat menyebabkan terjadinya kelainan kulit bila berubah bentuk menjadi jamur tipe filamentosa patogenik yang dapat tumbuh dengan cepat," ujar Indranila.
Â
Lebih jauh ia mengatakan, Pitiriasis versicolor lebih sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda, mungkin karena adanya peningkatan produksi minyak alami kulit (sebum) oleh kelenjar keringat, sehingga Malassezia memperoleh lebih banyak suplai makanan dan dapat tumbuh lebih subur di permukaan kulit.
"Gejala yang sering ditemui dari penyakit ini adalah terbentuknya bercak-bercak berbentuk oval dan berbatas tegas di permukaan kulit, terutama di daerah yang banyak mengandung kelenjar keringat seperti leher, wajah, badan dan/atau lengan," sebut dokter ramah ini.
Bercak tersebut, lanjutnya, dapat berwarna merah muda pada penderita dengan berkulit putih, dan dapat berwarna putih pucat sampai kecoklatan pada mereka yang berkulit gelap. Bercak dapat terasa gatal, terutama saat berada di tempat yang panas dan lembab, serta terlihat bersisik halus bila digaruk.
Â
Penyakit ini tidak menular, namun sering mengalami kekambuhan. Pemberian salep anti jamur merupakan pilihan terapi yang utama dan terbukti efektif, meskipun kadang perlu diberikan dalam waktu yang cukup lama, yaitu sampai 15 hari. Bercak-bercak pada kulit umumnya akan hilang setelah jamur berhasil dibasmi, meskipun memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu antara beberapa minggu sampai beberapa bulan.
"Untuk mencegah terjadinya kekambuhan, disarankan untuk menggunakan tipe sabun yang mengandung zinc pyrithione atau selenium sulfida untuk mencegah pertumbuhan jamur, serta menghindari paparan sinar matahari, udara panas dan memakai pakaian yang longgar supaya tidak banyak berkeringat," tandas Alumnus Fakultas Kedokeran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang ini. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H