Mohon tunggu...
Nugroho Purbohandoyo
Nugroho Purbohandoyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis lepas, menulis apa saja

senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dokter Kulit Cantik Ini Sebut, Anak Pondok Tak Harus 'Gudigen'

8 November 2022   20:03 Diperbarui: 8 November 2022   20:08 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter spesialis kulit RSI Banjarnegara Jawa Tengah dr Indranila Kurniasari SpKK. Dok Pri

BANJARNEGARA - Ada pameo di masyarakat yang beredar, jika di Pondok Pesantren belum kena penyakit kulit yang biasa disebut 'gudig' atau 'gudigen'  maka belum afdol.

Dokter spesialis kulit RSI Banjarnegara Jawa Tengah dr Indranila Kurniasari SpKK mengatakan jika di pondok pesantren bisa saja tidak kena penyakit kulit 'gudig', atau scabies.

Mengenai penyakit kulit tersebut, dokter cantik ini menjelaskan mengenai penyakit itu. Menurutnya, hal tersebut disebabkan kutu bernama Sarcoptes scabiei.

Keluhan dari penyakit ini, gatal yang luar biasa dan biasanya malam hari, tetapi jika sudah menyebar gatalnya sepanjang waktu. Tak hanya merah pada kulit namun bisa sampai keluar nanah.

Area kulit yang diserang biasanya yang memiliki kulit epidermis paling tipis, diantaranya selangkangan, sela sela jari tangan, sela sela jari kaki, leher, dan juga bisa menyebar ke seluruh tubuh.

"Kenapa gatalnya malam hari? Karena kutu ini beraktivitas di dalam epidermis kulit malam hari, bertelur dan juga membuat lubang seperti rongga di dalam lapisan kulit," ujarnya.

Ia meyakini jika pondok pesantren bisa terbebas dari penyakit kulit ini, jika seluruh yang ada di pondok pesantren benar-benar menerapkan hidup bersih dan sehat.

"Kutu ini biasanya ada di gorden, bantal, kasur dan pakaian. Untuk menghindari harus dengan kebersihan, mandi dua kali sehari, jangan bertukar sabun batang, handuk, pakaian dan lainnya. Untuk kasur sebaiknya dijemur seminggu sekali. InsyaAllah terhindar dari penyakit ini," sebutnya.

Tips berikutnya, adalah edukasi mengenai kemungkinan adanya penyakit di pondok pesantren dan pencegah-pencegahannya kepada santri. Setelah itu, ada edukasi kepada adik kelas yang baru masuk oleh kakak-kelasnya, edukasi seperti maraton.

Untuk pengobatan menurutnya, banyak obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobatinya. Termasuk membasmi kutu atau tungau tersebut. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun