Mohon tunggu...
Nugroho Purbohandoyo
Nugroho Purbohandoyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis lepas, menulis apa saja

senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Urin Berwarna, Apa Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter RSI Banjarnegara

3 Oktober 2022   11:04 Diperbarui: 3 Oktober 2022   11:27 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RSI Banjarnegara. Dok Pri

BANJARNEGARA - Ketika bangun pagi, kemudian kencing dan mendapati urin atau air seni berwarna, sebagian orang menganggap hal ini berbahaya. Untuk mengetahuinya, mari simak penjelasan dokter RSI Banjarnegara, Jawa Tengah, Dokter Tegar Jati Kusuma.

Dokter Tegar Jati Kusuma menjelaskan urin adalah produk akhir dari sistem filtrasi kompleks yang terjadi di ginjal secara konstan.

"Apa yang diminum, obat, vitamin dan apa yang dikonsumsi, makanan apa yang makan, berapa banyak air yang diminum, seberapa panas atau dingin di luar ruangan, semuanya dapat memengaruhi warna urin setiap hari," ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Warna urin bisa berbeda sepanjang hari tergantung pada jumlah pigmen alami, yang dibentuk oleh pemecahan sel darah merah, yang ada dalam urin.

Biasanya, urin jauh lebih gelap dan terkonsentrasi pada buang air kecil pertama, atau buang air kecil, hari itu. Ini karena telah terkumpul di kandung kemih selama beberapa jam dalam semalam. Maka, bukan hal yang aneh untuk melihat urin berwarna kuning tua dan tampak padat di pagi hari.

Namun, seiring berjalannya hari, jika tidak sedang mengonsumsi obat atau vitamin yang mengandung pigmen pewarna, warna dan kepadatan urin akan berubah menjadi kuning pucat. Jika tidak, ini mungkin mengindikasikan infeksi atau masalah ginjal yang memerlukan perhatian medis.

"Sebagian besar perubahan warna urin bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan dan merupakan variasi dari cara urin menyaring sepanjang hari. Namun, jika tidak dapat menentukan bahwa perubahan warna urin berasal dari obat-obatan, vitamin, makanan, asupan air, segera kunjungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut," tandasnya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun