BANJARNEGARA - Bagi Dokter Syarif Hadi, dokter yang sehari-hari bekerja di RSI Â Banjarnegara Jawa Tengah, wanita wajib tahu gejala menopause.
Dokter Syarif mengatakan menopause adalah titik waktu tertentu ketika menstruasi terakhir terjadi pada wanita.
"Dalam istilah medis, ini disebut klimakterik," katanya.
Ia menambahkan, saat pubertas, sel-sel yang mengelilingi setiap telur di ovarium membentuk folikel dan menghasilkan dua jenis hormon, estrogen dan progesteron.
Hormon-hormon ini sangat penting untuk kehidupan reproduksi seorang wanita. Hormon inilah yang memungkinkan telur dilepaskan. Sejak usia 35 tahun, produksi estrogen mulai menurun yang berarti semakin sedikit sel telur yang dilepaskan setiap bulannya.
"Dari usia 44 dan 48, menopause dimulai. Tentu saja, ini tidak berlaku untuk semua orang. Beberapa wanita tidak mengalami menopause sampai mereka berusia lima puluhan, sementara beberapa mengalami menopause sebelum usia 44 tahun," katanya.
Berikut adalah 4 gejala menopause utama yang mengindiukasikan seorang wanita mendekati menopause:
Haid tidak teratur
Gejala menopause yang pertama adalah perubahan periode menstruasi. Sejak usia 35 atau 40 tahun, seorang wanita mungkin mengetahui bahwa menstruasinya menjadi tidak teratur, atau sedikit. Aliran mungkin berlebihan atau berkepanjangan. Periode tersebut mungkin datang dua bulanan, bukan bulanan, atau mungkin datang setiap dua minggu. Semua ini adalah tanda dan gejala yang harus mengingatkan wanita bahwa mereka tidak bisa subur selamanya, bahwa mereka mendekati menopause, meskipun menopause sebenarnya mungkin 10 atau 12 tahun lagi.
Hot flashes, merupakan gejala menopause dimana saat tidur nyenyak di tempat tidur, tiba-tiba terbangun. Tubuh terasa sangat panas sehingga  merasa seperti terbakar. Biasanya mulai berkeringat deras seolah-olah telah berlari maraton.
"Wanita perlu memahami gejala menopause ini agar dapat beradaptasi dengan baik," katanya.
Kekeringan Vagina
Ini adalah salah satu gejala menopause paling serius, salah satu efek kekurangan estrogen adalah dinding vagina menjadi kering dan kaku. Dinding menjadi tipis dan pelumasan berkurang atau hilang sama sekali.
Kulit di sekitar vulva menjadi tipis dan kering serta mudah teriritasi. Hubungan seksual menjadi sangat menyakitkan.