Mengalami nyeri haid bukanlah hal yang menyenangkan. Hampir semua wanita mengalami ketidaknyamanan pada saat menstruasi, hal ini tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Nyeri haid adalah bagian normal dari kewanitaan, itu benar-benar menyakitkan. Tapi tahukah Anda mengapa hal itu terjadi?," ujar Dokter Masrurotut Daroen, atau Dokter Rury, dokter yang sehari-hari di RSI Banjarnegara Jawa Tengah ini.
Untuk diketahui, siklus menstruasi yang khas adalah antara 28-30 hari, itu adalah proses alami yang terjadi setiap bulan. Pada awal setiap siklus, rahim mengembangkan lapisan yang agak lunak seperti pagar yang terbuat dari jaringan lunak kaya darah sebagai persiapan untuk sel telur yang akan dilepaskan dari ovarium.
Jika dibuahi sel telur akan berkembang menjadi bayi, sering kali pembuahan ini tidak terjadi luruhnya lapisan rahim yang banyak darah, karena sudah tidak berguna lagi. "Penumpahan inilah yang kita sebut haid, atau haid," kata dokter yang memiliki senyum manasi khas ini.
Jadi kenapa sakit?
Selama proses pelepasan lapisan rahim, wanita mungkin mengalami nyeri kram di bagian bawah perut, punggung bagian bawah, dan di bagian atas kaki.
Para ahli telah meninjau bahwa alasan rasa sakit ini adalah karena dinding rahim berkontraksi atau terjepit untuk menghilangkan lapisan lembut kaya darah yang tidak lagi dibutuhkan karena tidak hamil.
Untuk memfasilitasi pengangkatan ini, rahim mengeluarkan zat kimia hormonal yang disebut prostaglandin. Bahan kimia inilah yang menyebabkan rasa sakit.
“Rasa sakit itu disebabkan oleh kontraksi pada dinding rahim, kontraksi ini disebabkan oleh pelepasan beberapa hormon yang diproduksi oleh lapisan rahim, hormon ini menghasilkan siklus yang saling terkait kram seperti nyeri dan berdarah," ujarnya.
Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa nyeri haid berbeda pada wanita, untuk beberapa wanita dan anak perempuan itu bisa ringan, di lain lebih kuat dari sedang, para ahli telah menyarankan bahwa ini mungkin sebagai akibat dari sekresi berlebihan prostaglandin yang menyebabkan rahim untuk berkontraksi lebih keras mengurangi aliran darah ke rahim dan menyebabkan lebih banyak rasa sakit.