Perubahan hormon, fluktuasi kadar hormon dapat memengaruhi seberapa banyak seseorang berkeringat. Wanita yang mengalami menopause sering mengalami hot flashes yang pada gilirannya menyebabkan mereka berkeringat lebih banyak.
Obat-obatan
Efek samping yang umum dari banyak obat dan obat bebas adalah peningkatan keringat. Ini paling sering terjadi pada obat antidepresan, antipsikotik, dan pereda nyeri.
Stres & Kecemasan
Ketika seseorang dalam kondisi stres, respons alami tubuh adalah meningkatkan keringat. Alasan ini diduga terkait dengan respons lari atau lawan. Yang lain berteori bahwa karena keringat mengandung feromon, itu digunakan sebagai cara untuk memberi sinyal tanda bahaya atau kesusahan kepada orang lain di dekatnya.
Kondisi medis
Sakit dan penyakit dapat mengubah bau badan seseorang. Penyakit kudis dapat menyebabkan tubuh berbau seperti daging busuk. Diabetes dapat membuat seseorang berbau buah dan dalam beberapa kasus, seperti amonia. Trimethylminuria adalah kondisi genetik di mana senyawa trimetilamina tidak dimetabolisme dengan baik, dan hasilnya adalah bau amis.
Fenilketonuria adalah gangguan hati yang dapat menyebabkan seseorang memiliki bau apek dan lama.
Apa yang Dapat Membantu Mengurangi Penyebab Bau Badan
Deodoran & Antiperspiran
Metode yang paling umum untuk mengendalikan bau badan dan keringat adalah dengan deodoran dan antiperspiran jenis roll on, stick and spray. Produk-produk ini bekerja dengan mengendalikan bakteri permukaan serta produksi keringat.
Alkohol adalah bahan yang paling umum digunakan sebagai antimikroba. Dalam hal pencegahan keringat, garam berbasis aluminium seperti aluminium klorohidrat atau aluminium zirkronium digunakan. "Saat larut dalam keringat, akan membentuk penghalang di atas kelenjar keringat yang pada gilirannya mencegah keringat dilepaskan ke permukaan kulit," paparnya.