BANJARNEGARA - Sudah tahu apa itu dimensia? Sudah paham bagaimana cara mendiagnosanya?
Umumnya orang menyebut dimensia sebagai pelupa, nah pelupa biasanya dialami oleh orang yang sudah alami penuaan.
Dr Syarif Hadi, dokter  yang praktek di Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara ada banyak kondisi dimensia, dan dapat diobati yang mungkin berkontribusi terhadap penyimpangan memori berkala.
Menurut Syarif penting untuk mengetahui tentang jenis dan penyebab Dimensia karena pengobatan dapat bervariasi antara penyakit dan deteksi dini dapat bermanfaat dalam memperlambat perkembangan Dimensia yang tidak dapat disembuhkan.
Ia menyebutkan beberapa jenis Dimensia yang paling umum dan penyebabnya diantaranya:
1. Dimensia Vaskular
Jenis Dimensia ini adalah yang paling umumHal ini disebabkan oleh aliran darah yang buruk ke otak, sehingga sel-sel otak kekurangan nutrisi dan oksigen yang mereka butuhkan untuk berfungsi secara normal. Dimensia vaskular dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi yang mempersempit pembuluh darah, termasuk stroke, diabetes, dan hipertensi.
2. Dimensia Campuran
Terkadang Dimensia disebabkan oleh lebih dari satu kondisi medis. Paling umum, Dimensia campuran disebabkan oleh Alzheimer dan penyakit vaskular.
3. Dimensia Body Lewy Disease (BLD)
Kadang-kadang disebut Lewy Body Disease, jenis Dimensia ini ditandai dengan deposit protein abnormal yang disebut body Lewy yang berkembang di sel-sel saraf di batang otak. Ini mengganggu kemampuan otak untuk berfungsi secara normal dan merusak kognisi dan perilaku.
"Ini juga dapat menyebabkan tremor dan sering dikaitkan dengan Penyakit Parkinson dan Dimensia. Ini tidak reversibel dan tidak ada obat yang diketahui," katanya.
4. Dimensia Penyakit Parkinson (PDD)
Penyakit Parkinson adalah kondisi neurologis yang kronis dan progresif, dan pada tahap selanjutnya dapat mempengaruhi fungsi kognitif. Namun, tidak semua orang dengan penyakit Parkinson akan mengalami Dimensia. Dimensia jenis ini juga merupakan Dimensia body lewy.
"Gejalanya termasuk tremor, kekakuan otot dan masalah bicara. Penalaran, memori, ucapan, dan penilaian juga biasanya terpengaruh," sebutnya.