Teknologi komunikasi seperti telepon pintar, internet, dan sosial media telah mengubah cara kita berkomunikasi dan terhubung dengan orang lain. Namun, jangka panjang dari efek teknologi komunikasi pada kesehatan mental kita masih diperdebatkan.
Pada satu sisi, teknologi komunikasi dapat membuat kita lebih terhubung dengan orang lain dan membantu kita menjaga kontak dengan teman dan keluarga yang jauh. Ini dapat mengurangi kesepian dan merangsang interaksi sosial yang positif.
Di sisi lain, terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial atau telepon pintar dapat menyebabkan kita merasa cemas atau depresi. Hal ini dapat menyebabkan kita kehilangan kontak dengan dunia nyata dan menyebabkan kita merasa tidak puas dengan hidup kita.
Teknologi komunikasi juga dapat memicu adiktif comportements. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang terlalu sering mengecek telepon mereka atau media sosial cenderung lebih cemas dan depresi dibandingkan dengan orang yang tidak.
Selain itu, teknologi komunikasi juga dapat menyebabkan kita merasa tertekan oleh tekanan untuk selalu terhubung dan membuat kita merasa seolah-olah kita harus selalu tersedia untuk orang lain. Ini dapat menyebabkan stres dan kelelahan mental.
Untuk mengurangi efek negatif dari teknologi komunikasi pada kesehatan mental kita, penting untuk menemukan keseimbangan antara waktu yang dihabiskan di dunia maya dan waktu yang dihabiskan di dunia nyata. Ini dapat dilakukan dengan cara:
-Mengatur waktu untuk mengecek media sosial dan telepon pintar AndaÂ
-Mencoba untuk tidak membawa telepon Anda ke tempat tidurÂ
-Meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain secara langsungÂ
-Mencoba untuk tidak membandingkan diri Anda dengan orang lain di media sosial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H