Gunung prau merupakan gunung dengan ketinggian 2.590 MDPL yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo. Mungkin banyak dari teman-teman yang sudah tidak asing dengan gunung prau ini. Walaupun sudah menjadi buah bibir di kalangan pendaki, tetapi gunung prau ini tetap menjadi primadona, apalagi bagi pendaki pemula.
Di Jawa Tengah sendiri memang terdapat berbagai kawasan wisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Salah satunya yaitu Dataran Tinggi Dieng yang terletak di Wonosobo dan Banjarnegara ini. Di Dieng, banyak terdapat tempat wisata alam seperti Telaga Dringo, Telaga Menjer, kebun the tambi. Selain itu, terdapat wisata budaya yaitu Candi Arjuna yang terletak di Dieng. Dan masih banyak lagi wisata yang di tawarkan di Dieng.
Akan tetapi, kali ini kita akan mengulik sebuah wisata alam yang menawarkan pemandangan yang menakjubkan yaitu, Gunung Prau. Gunung prau memang sudah menjadi buah bibir di kalangan pendaki Indonesia, bahkan juga pendaki mancanegara. Gunung yang memiliki ketinggian 2.590 mdpl ini banyak dikatakan sebagai gunung yang cocok didaki oleh para pendaki pemula. Untuk mendaki gunung prau ini juga terdapat beberapa jalur, yaitu jalur patak banteng, kali lembu, dieng wetan, dieng kulon, dan jalur campurejo.
Untuk menuju gunung prau tidaklah sulit. Kendaraan umum banyak tersedia dan siap untuk mengantarkan kita ke basecamp pendakian gunung prau. Jika kita bepergian dengan menggunakan bus, kita bisa turun di terminal mendolo, wonosobo. Dari terminal mendolo, kita bisa naik angkutan umum yang mengarah ke kawasan wisata Dieng. Selama perjalanan kita bisa menikmati pemandangan alam di Dieng yang memanjakan mata. Kita bisa turun di beberapa basecamp yang memang terlewati di jalan.
Salah satu basecamp yang populer di jalur pendakian gunung prau adalah basecamp patak banteng. Jalur pendakian ini terkenal dan memiliki banyak peminat karena menawarkan waktu tempuh yang lebih singkat dari beberapa jalur yang lain. Walaupun demikian, tentunya medan yang akan dilalui pendaki akan memerlukan tenaga dan stamina yang lebih tinggi. Kontur jalan yang langsung menanjak dari basecamp akan membuat tenaga dari pendaki langsung di uji. Jalur patak banteng ini jarang sekali terdapat jalan yang landai, mayoritas jalan menanjak dan bertangga.
Selama pendakian menuju puncak prau via patak banteng, pendaki akan dimanjakan dengan pemandangan hamparan lahan pertanian dari warga desa setempat. Lahan pertanian yang didominasi oleh sayuran ini menjadi pemandangan yang banyak akan dinikmati pendaki selama awal-awal pendakian via jalur patak banteng ini.
Setelah melewati area pertanian warga, pendaki akan mulai masuk ke dalam jalur pendakian yang didominasi oleh pepohonan dan akar-akar pohon yang berbentuk seperti tangga. Pada medan jalur ini, kekuatan kaki dari pendaki akan diuji untuk bisa melewati beberapa tanjakan terjal yang kadang kala harus dibantu beberapa tali untuk bisa melewati tanjakan tersebut. Jalan berakar dan menanjak ini akan dilewati pendaki lumayan lama.
Setelah melewati jalur berakar itu, pendaki akan melewati jalur tangga yang sudah dibuat oleh pengelola gunung prau. Di posisi ini, jika pendaki beruntung akan bisa melihat hamparan lautan awan yang tentunya akan memanjakan mata selama perjalanan berlangsung. Setelah melewati jalur tangga ini, jalan sudah mulai melandai dan menandakan sebentar lagi akan sampai di puncak gunung prau.
Sesampainya di puncak gunung prau sekitar pukul 17.00 WIB, saya dimanjakan oleh hamparan lautan awan dan beberapa gunung seperti gunung sindoro, sumbing, dan merbabu yang terlihat dari kejauhan. Sama halnya pendaki lain, jika sudah sampai puncak gunung prau akan lansgung bergegas untuk mendirikan tenda dan beristirahat. Jika kita beruntung, pada malam hari kita bisa melihat hamparan bintang yang sangat indah dari puncak gunung prau.