Mohon tunggu...
Nugraheni Nur Qolby Fadhilah U
Nugraheni Nur Qolby Fadhilah U Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Kreatif, Jawaban atas Resesi

9 Oktober 2022   07:16 Diperbarui: 9 Oktober 2022   12:52 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi kreatif mungkin dapat menjadi salah satu jawaban dalam menghadapi kemungkinan terjadinya resesi global pada tahun 2023. Industri yang berdasarkan pada ide, keterampilan, dan kreativitas individu ini dianggap mampu mendobrak sekat-sekat yang selama ini membatasi baik wilayah, gender, etnis, maupun tingkatan ekonomi atau seperti seruan yang sering kita dengar "kreativitas tanpa batas". 

Hal ini menggambarkan bahwa ekonomi kreatif dapat terus bergerak maju meski terdapat banyak rintangan di depannya. Tatkala pandemi melanda, sejumlah subsektor dari ekonomi kreatif membuktikan kekuatannya untuk bertahan. 

Data dari Focus Economy Outlook 2020, ekonomi kreatif menyokong Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp1.100 triliun sepanjang tahun 2020. Beberapa subsektor menjadi penyumbang terbesar PDB, yaitu kuliner sebesar 41%, fashion 17%, dan kriya 14,9%. Potensi ekonomi kreatif dalam memulihkan ekonomi nasional dapat dimanfaatkan untuk mencegah terjadinya resesi di Indonesia. Peluang terbukanya jutaan lapangan pekerjaan dari industri ini, merupakan jalan keluar bagi permasalahan pengangguran di Indonesia.

Didukung oleh pernyataan Presiden Joko Widodo pada konferensi ke-3 Ekonomi Kreatif atau World Conference on Creative Economy (WCCE) 2022 di Bali, ekonomi kreatif adalah pilar fundamental kekuatan ekonomi inklusif di masa depan. Ekonomi kreatif digadang-gadang sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. 

Perkembangan peradaban suatu negara akan tumbuh dengan dibantu oleh penemuan dan kreativitas yang dipupuk oleh iklim inovasi yang positif dan bermanfaat serta dipadukan dengan kebijakan yang adaptif. Oleh karena itu, penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif agar menjadi industri mutakhir yang berkembang pesat dan signifikan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, juga mendukung pertumbuhan industri pariwisata dan ekonomi kreatif karena diyakini dapat menjadi penyangga perekonomian Indonesia, ketika prospek resesi dunia diperkirakan akan menghambat pertumbuhan ekonomi. 

Di Indonesia, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja 4,4 juta orang pada tahun 2023-2024. Salah satu contohnya, program ekspor dari UKM digital yang telah tumbuh sebesar 35 hingga 45 persen sejauh ini. Ada lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia, dan ekspor UMKM negara dari ekonomi kreatif telah melampaui US$25 miliar. Ini sekaligus bukti bahwa ekonomi kreatif dapat menjadi solusi untuk resesi di masa depan.

Kemungkinan resesi yang terjadi tentu dapat mengakibatkan penurunan pada aktivitas bisnis yang berujung pada melonjaknya kasus PHK. Walaupun inflasi terjadi, ekonomi kreatif yang tak mengenal batas ini masih dapat berkembang apabila dikelola secara optimal. 

Dukungan dan dorongan dari pemerintah diperlukan untuk menumbuhkan semangat dari para pelaku ekonomi kreatif agar terus berkarya. Fasilitas digital dan literasi ekonomi kreatif juga dibutuhkan mengingat masih banyaknya pelaku ekonomi kreatif konvensional. 

Dengan kolaborasi yang baik antara pelaku ekonomi dan pemerintah, ekonomi kreatif sebagai motor penggerak percepatan pemulihan ekonomi nasional dapat menjadi jawaban atas ancaman resesi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun