[caption caption="img.antaranews.com"][/caption]
“Untuk mendirikan pabrik pengolahan kelapa dibutuhkan biaya investasi sekitar Rp400 juta – Rp500 juta dengan kapasitas produksi sekitar 3 ton coco fiber sehari, pemerintah seharusnya mendukung industri dengan membantu membuka peluang investasi baik dari perusahaan nasional maupun asing,” sumber
Tapi, sejenak lupakan ratusan juta modal itu. Yuuk kita simak cara mengolah sabutnya dulu sambil memamtapkan hati untuk bisnis emas sabut kelapa ini. Berikut ringkasan yang saya dapat dari Rumah Kelapa Indonesia
Persyaratan Bahan Baku:
Bahan harus dalam keadaan basah
Bahan berasal dari sabut kelapa yang masih segar dengan cirri kulitnya masih terlihat hijau
Tidak keropos
Bukan bahan bekas degan
Sabut Kelapa diambil dari kelapa untuk kopra, minyak atau untuk yang diambil santannya
Proses Produksi
Sabut dalam kondisi basah
Sabut dimasukkan secara kontinu kedalam mesin pengurai, tidak bersamaan sampai terpisah cocofiber dan cocopeatnya
Pisahkan cocofiber dari cocopeatnya
Jemur cocofiber selama 30 menit (cukup diangin-anginkan saja) dan lakukan pembalikan supaya merata
Press cocofiber dalam bentuk bales, simpan dalam kondisi tempat kering, atau alasi dengan kayu
Cocofiber siap di ekspor
Perbandingan Sabut dan fiber
4000 butir sabut = 500 kwintal fiber, (8:1)
Cocopeat = 2 kali cocofiber
Ex : jika dalam proses menghabiskan 4000 butir maka akan menghasilkan 500 kwintal cocofiber dan 1 ton cocopeat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H