Mohon tunggu...
Nugraha J. Susanto
Nugraha J. Susanto Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

Antusias Terkait Bisnis, Ekonomi, dan Innovasi

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Mengolah Sabut Kelapa

22 Maret 2016   13:13 Diperbarui: 22 Maret 2016   14:23 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="img.antaranews.com"][/caption]

“Untuk mendirikan pabrik pengolahan kelapa dibutuhkan biaya investasi sekitar Rp400 juta – Rp500 juta dengan kapasitas produksi sekitar 3 ton coco fiber sehari, pemerintah seharusnya mendukung industri dengan membantu membuka peluang investasi baik dari perusahaan nasional maupun asing,” sumber

Tapi, sejenak lupakan ratusan juta modal itu. Yuuk kita simak cara mengolah sabutnya dulu sambil memamtapkan hati untuk bisnis emas sabut kelapa ini. Berikut ringkasan yang saya dapat dari Rumah Kelapa Indonesia

Persyaratan Bahan Baku:
Bahan harus dalam keadaan basah
Bahan berasal dari sabut kelapa yang masih segar dengan cirri kulitnya masih terlihat hijau
Tidak keropos
Bukan bahan bekas degan
Sabut Kelapa diambil dari kelapa untuk kopra, minyak atau untuk yang diambil santannya

Proses Produksi
Sabut dalam kondisi basah
Sabut dimasukkan secara kontinu kedalam mesin pengurai, tidak bersamaan sampai terpisah cocofiber dan cocopeatnya
Pisahkan cocofiber dari cocopeatnya
Jemur cocofiber selama 30 menit (cukup diangin-anginkan saja) dan lakukan pembalikan supaya merata
Press cocofiber dalam bentuk bales, simpan dalam kondisi tempat kering, atau alasi dengan kayu
Cocofiber siap di ekspor

Perbandingan Sabut dan fiber
4000 butir sabut = 500 kwintal fiber, (8:1)
Cocopeat = 2 kali cocofiber
Ex : jika dalam proses menghabiskan 4000 butir maka akan menghasilkan 500 kwintal cocofiber dan 1 ton cocopeat

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun