Mohon tunggu...
Dian Nugroho
Dian Nugroho Mohon Tunggu... -

Aku bersuara karena aku ada

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Tidak Mengerti Ekonomi?

19 Juni 2014   00:11 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:12 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada debat kandidat yang diselenggarakan kemarin pada tanggal 15 Juni yang membahas mengenai permasalahan perekonomian, seringkali dikatakan oleh beberapa pihak bahwa Prabowo sebagai kandidat nomor 1 telah melakukan beberapa kesalahan atau blunder.

Kekeliruan yang pertama adalah mengenai kebocoran anggaran negara yang mencapai Rp 7200 T. Hal tersebut langsung disanggah oleh Chairul Tandjung, selaku Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa yang mengundurkan diri untuk menjadi cawapres dari Prabowo, yang mengatakan bahwa APBN 2014 saja hanya sebesar Rp 1500 T, oleh sebab itu bagaimana bisa kebocoran dana mencapai Rp 7200 T.

Kekeliruan yang kedua adalah menyatukan Ekonomi Kerakyatan dan MP3EI. Hal ini dikemukakan oleh Pakar Ekonomi Institut Pertanian Bogor, Suryo Adibowo, yang mengatakan tidak mungkin menyatukan kedua konsep tersebut dikarenakan bertolak belakang. Menurutnya MP#I lebih banyak menitikberatkan pada modal dan investasi sehingga ekonomi kecil menjadi tertindas dan menimbulkan kesenjangan ekonomi yang semakin besar antara si kaya dan si miskin, sedangkan ekonomi kerakyatan lebih berpihak kepada rakyat kecil, terutama buruh dan petani.

Kekeliuran Prabowo yang ketiga adalah mengenai penyebab inflasi yang terjadi di Indonesia. menurut Suryo, Prabowo terus menerus menekankan apabila inflasi terjadi dikarenakan adanya kebocoran anggaran dan korupsi yang hebat, sedangkan sebenarnya inflasi sendiri terjadi dikarenakan beberapa hal seperti pengendalian harga, arus barang dan distribusi yang tidak seimbang.

Sungguh sangat disayangkan, karena Prabowo yang menjadi seorang pengusaha setelah lepas dari Kopassus tidak terlalu mengerti ekonomi. Seorang pengusaha seharusnya mengerti setidaknya mengenai inflasi, dikarenakan hal tersebut berhubungan dengan mata uang, hal yang selalu berkaitan dengan para pengusaha. Ditambah lagi dengan dua organisasi non-pemerintahan yang dipimpinnya yaitu HKTI dan APPSI yang jelas-jelas berhubungan dengan perekonomian dan harusnya peka dengan hal yang bernama inflasi tersebut.

Prabowo beberapa kali mengatakan akan memperbaiki ekonomi Indonesia, apabila seperti ini apa benar Prabowo dapat membenahi permasalahan ekonomi yang ada di Indonesia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun